Rudi Hardjo (Aktivis HTI Sumedang) : Dari Korporasi, Oleh Korporasi, Untuk Koperasi
Hizbut Tahrir, KIP, nasional 7:24 AM
“Berdaulat seperti apa? Kalau suara seorang ulama itu dihitung satu sama dengan suara seorang preman.” Begitu ucapnya. “Setelah proses pencoblosan, mereka lupa dengan para ulama. Mereka justru bersekutu dengan sekuler dan melanggengkan kekuasaan ini saja,” tambahnya dalam orasinya tersebut.
Pernyataan itu sepertinya terbukti pada realitas hari ini. Partai-partai islam pada pemilu 2014 justru mengarahkan dukungannya pada kelompok-kelompok Sekulerisme. Tak heran, rakyat semakin dibohongi dan lagi-lagi suara rakyat diperalat oleh kekuasaan semu mereka.
Sebelum mengakhiri penjelasannya, Beliau menyampaikan pesan bahwa Muslim sejati hanya berpegang teguh kepada islam, menjauhkan faham yang bertentangan dengan Islam dan berharap keridhoan Allah SWT semata. []MISumedang/Rizqi Awal
[www.globalmuslim.web.id]