Oleh: Indri Syahtiani( Mahasiswi STKIP Siliwangi Bandung)
Tepat pada tanggal 1 desember nanti pemerintah akan memperingati hari anti AIDS sedunia, meski sudah sering diperingati setiap tahun, namun nampaknya tetap saja angka penderita AIDS di negeri ini terus meningkat bayangkan saja data Kementerian Kesehatan Indonesia melansir mengenai kasus HIV/AIDS di Indonesia hingga Maret 2013 jumlah orang yang terinfeksi HIV mencapai 103.759 orang, jumlah pengidap AIDS 43.347 orang, jumlah kematian karena HIV AIDS mencapai 8.288 orang.(http://id.wikipedia.org/wiki/HIV/AIDS_di_Indonesia) tentu saja angka ini ibarat peristiwa gunung es dimana yang terlihat baru permukaannya saja, padahal angka yang sebenarnya akan sangat jauh lebih dahsyat.
Sejatinya upaya
pencegahan telah banyak dilakukan oleh pemerintah dalam meminimalisir angka
penderita HIV/AIDS di negeri ini bahkan Komisi Penanggulangan AIDS nasional
(KPAN) akan menggelar pekan kondom nasional,
kampanye ini akan diselenggarakan 12 kota besar pada tanggal 1 Desember hingga
7 Desember mendatang, Sekretaris KPAN, dr Kemal Siregar menuturkan peningkatan
pengetahuan dan penggunaan kondom sangat penting dalam upaya itu.
“HIV sebenarnya tidak mudah menular. Virus itu
menular karena perilaku berisiko seperti seks bebas maupun menggunakan jarum
suntik bergantian. Kondom merupakan alat kesehatan untuk menekan angka
HIV/AIDS,” tutur Kemal Menjelang hari AIDS, selain itu KPAN juga bekerjasama
dengan salah satu perusahaan kondom ternyata sukses menjual 150 juta kondom di tahun
2013 ini. Hal ini senada seperti yang diungkapkan oleh wakil gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Selasa,
22 Oktober 2013. Basuki menuturkan dalam menanggulangi HIV/AIDS ini,“harusnya
masyarakat sadar untuk melakukan tes kesehatan sehingga HIV bisa dideteksi
sedari dini,Sayangnya, data ini juga menyatakan bahwa masih banyak masyarakat
yang belum tahu mengenai bahaya HIV/AIDS dan penularannya. "Khususnya
masyarakat kelas bawah," kata Basuki. Apalagi orang yang sering berganti
pasangan saat berhubungan badan. "Misalnya, sekadar pakai kondom, baik
pekerja seks maupun pelanggannya sama-sama tidak mau," ujarnya. Sungguh
sangat Ironis Dalam kampanye pencegahan HIV/Aids, Solusi yang ditawarkan
tampaknya bagus, Namun pada realitasnya program kondomisasi lebih menonjol.
Padahal, orang bodoh pun tahu bahwa menyodorkan kondom sama saja dengan
menyuburkan seks bebas. Apalagi, faktanya kondom justru dibagi-bagikan di
lokasi-lokasi prostitusi, hotel dan tempat-tempat hiburan yang rentan
terjadinya transaksi seks yang mayoritasnya berusia produktif lantas Apa
namanya kalau bukan menganjurkan seks bebas? Patut
dicurigai program ini mengandung motif bisnis, langsung atau tidak. Para
pebisnis kondomlah yang akan mengeruk keuntungan dari program seperti ini.
Program ini juga akan melanggengkan dan menyuburkan prostisusi dan perzinaan.
Itu artinya bisnis kemaksiyatan ini akan makin besar dan menguntungkan pelaku
dan kapitalis bisnis ini. Padahal Rasulullah SAW
pernah bersabda. “Apabila zina dan riba
telah merajalela dalam suatu negeri, maka sungguh mereka telah menghalalkan
azab Allah diturunkan kepada mereka.”
(hadits riwayat hakim)
Jelaslah, solusi
ala pemerintah itu tidak memberantas faktor penyebab utama (akar masalah) atau
menghilangkan media penyebarannya yaitu seks bebas, padahal media utama
penularan HIV/AIDS adalah seks bebas maka pencegahan seks bebas ini bisa
efektif jika masyarakat dididik dan dipahamkan kembali untuk berpegang teguh
pada ajaran agama,diantaranya wajibnya seorang lelaki dan perempuan untuk
menutup aurat mereka (QS 33:59 & QS 24:31) ,dan menjauhi aktivitas yang
mendekati Zina (QS 17:32 ) Masyarakat yang paham bahwa hubungan seks adalah
sakral dan hanya bisa dilakukan dengan pasangan sah melalui ikatan pernikahan
maka dengan itu akan membentuk kehidupan sosial yang sehat. Namun tentunya hal
itu sulit untuk tercipta jika tanpa negara yang mau menerapkan aturan syariat
Islam secara kaffah(sempurna) dalam bingkai Khilafah Wallahualam bi asha waab . [www.globalmuslim.web.id]
Post a Comment