KAIRO, — Sebuah rekaman video yang
menggemparkan berhasil menangkap momen saat seorang fotografer Mesir
merekam kematiannya sendiri lewat lensa kamera videonya.
Dalam
foto itu terlihat seorang prajurit Mesir mengarahkan senapannya ke arah
sang fotografer, Ahmed Samir Assem, sebelum foto lainnya menjadi gelap.
Wartawan
foto berusia 26 tahun itu tewas pada Senin (8/7/2013), saat dia
mengambil gambar di luar markas besar Garda Republik di Kairo, yang
diyakini para pendukung Muhammad Mursi menjadi tempat untuk menahan
presiden terguling itu.
Assam, fotografer lepas harian Al-Horia Wa Al-Adala,
menjadi satu dari 51 orang yang tewas akibat peluru yang dimuntahkan
tentara Mesir ke arah massa yang berkerumun di luar markas Garda
Republik itu.
"Sekitar
pukul 06.00, seorang pria datang membawa sebuah kamera berlumuran darah
dan mengatakan kepada kami bahwa salah seorang rekan kami terluka,"
kata Ahmed Abu Zeid, salah satu editor koran tersebut kepada harian The Daily Telegraph.
"Satu jam kemudian, saya mendapatkan kabar bahwa Ahmed tertembak oleh seorang sniper di kepalanya saat mengambil gambar dari atas sebuah gedung di sekitar lokasi unjuk rasa," tambah Abu Zeid.
"Kamera Ahmed adalah satu-satunya perangkat yang merekam seluruh insiden penembakan itu dari awal hingga akhir," lanjut Zeid.
"Dia
sudah merekam sejak pengunjuk rasa melaksanakan shalat subuh sehingga
dia merekam awal insiden dan dalam video itu Anda bisa melihat banyak
korban. Kamera Ahmed akan menjadi bukti kekerasan yang terjadi," Zeid menegaskan.
Militer Mesir mengklaim mereka melepaskan tembakan karena sekelompok "teroris" mencoba menyerbu markas besar mereka.
Namun, pendukung Mursi mengatakan, mereka ditembaki tanpa alasan.
Dalam sebuah jumpa pers, Ikhwanul Muslimin menyebutkan panglima
angkatan bersenjata Mesir Jenderal Abdul Fattah Sisi sebagai seorang
pembunuh. [kmps/www.globalmuslim.web.id]
Post a Comment