Padahal dalam hal SPBU, bebernya, modal dalam negeri sudah lebih cukup, SPBU ada di mana-mana, tidak memerlukan modal asing! Tapi asing kan ingin masuk dan menguasai perdagangan BBM di dalam negeri (SPBU).
“Makanya pemerintah neolib ini akan melayani selera majikannya, yaitu SPBU asing ingin ikut jualan premium dan solar. Target selanjutnya, semua BBM dijual dengan harga pasar bebas. Itulah udang di balik batu,” tudingnya.
Menurut mantan menteri keuangan tersebut, subsidi BBM tidak beda dengan pos-pos pengeluaran negara yang lain seperti pembayaran kembali utang dan bunganya. Biaya perjalanan dinas pejabat, gaji, PNS dll. Semuanya ya beban negara atau membebani negara. Sebaliknya semua pungutan-pungutan negara terhadap rakyatnya seperti pajak dan iuran retribusi juga membebani rakyat.[]FM/Joy [www.globalmuslim.web.id]
Post a Comment