MYANMAR – Sabtu (25/05/13) Dirut Uni Arakan Rohingya , Nuruddin, mengatakan bahwa Muslim Rohingya di Arakan masih dalam penderitaan, meski seruan berulang kali disampaikan saat kunjungan Presiden Myanmar ke AS untuk mencari solusi.
Selama kunjungannya ke Amerika, Presiden Thein Sein memperingatkan kekerasan yang menimpa Muslim Rohingya. Presiden Obama pun mengajak untuk menghentikan kekerasan yang dialami oleh Etnis Rohingya di Arakan, barat Myanmar.
Nuruddin menuturkan, Presiden Thein Sein dan pemerintahnya menggunakan klasifikasi Bengali bagi Rohingya untuk meyakinkan bahwa perubahan istilah itu adalah syarat politik untuk menyelesaikan masalah di Arakan.
“Masjid-masjid masih ditutup di Arakan. Kami tidak dibolehkan untuk melaksanakan shalat dan shalat jenazah. Muslimin juga harus menyogok untuk penguburan jenazah mereka. Dan melebihi dari itu semua, Muslim Rohingya harus menadatangani dokumen yang menerangkan bahwa mereka pendatang dari Bangladesh, di mana mereka akan dikirim ke Bangladesh suatu saat” tambah Nuruddin.[usamah/rohingya/www.globalmuslim.web.id]
Post a Comment