-Segera
setelah beberapa bom meledak di garis finish “Boston-Marathon” Senin
petang, seorang pengguna twitter yang dilaporkan berasal dari Libya
menulis komentar, yang kemudian di-retweet oleh orang-orang Muslim di
Amerika. Ia menulis, “Semoga bukan warga Muslim”.
The Muslim
Public Affairs Council adalah salah satu yang me-retweet komentar itu.
Haris Tarin yang mengepalai kelompok advokasi di Washington mengatakan,
“Komentar itu mencerminkan perasaan warga Muslim-Amerika, bahwa begitu
ada serangan teroris, warga Muslim-Amerika akan dituduh.”
Ia
menambahkan, banyak Muslim merasa diserang sebagai warga Amerika dan
dikucilkan sebagai Muslim karena kecurigaan yang sering ditudingkan pada
mereka.
Presiden Amerika Barack Obama berhati-hati mengambil
kesimpulan sebelum seluruh fakta diketahui. Tarin mengatakan, pada
umumnya pejabat dan pemimpin politik Amerika bersikap demikian.
“Saya
kira badan-badan penegak hukum dan banyak pejabat publik kita sudah
sangat bertanggungjawab dalam pernyataan dan pembicaraan mereka tentang
isu ini,” tambah Tarin, dilaporkan VOA, Selasa (16/04/2013).
Meskipun
serangan 11 September 2001 dilakukan warga yang mengatasnamakan Islam,
ada pula beberapa serangan teroris yang dilakukan oleh para ekstrimis di
dalam negeri yang tidak terkait apapun dengan Islam, ujar Ibrahim
Hooper dari Council on American Islamic Relations.
Hooper
mangatakan, “Yang harus kita lakukan mengingat kembali serangan tahun
1995 terhadap gedung federal Murrah di kota Oklahoma, di mana begitu
banyak orang tewas dan pada beberapa hari pertama warga Muslim dan Arab
menjadi target.”
Dalam kasus itu, dua warga Amerika yang
terdorong sentimen anti-pemerintah akhirnya divonis bersalah, dan satu
di antara mereka dihukum mati.
Terkait serangan di Boston,
beberapa komentar anti-Muslim tampak pada situs-situs media sosial. Pada
saat bersamaan, pemimpin kelompok ekstrimis Salafi di Yordania
mengatakan ia gembira melihat bencana di Boston itu.
“Ada
miliaran orang di dunia yang memiliki akses internet dan satu dua
individu bisa memiliki pandangan ekstrimis. Tapi tidak berarti hal ini
mewakili mayoritas warga Muslim di seluruh dunia,” ujar Hooper.
Para
pemimpin Muslim Amerika mengatakan, serangan seperti yang terjadi di
Boston ini seringkali bertujuan untuk memecah warga Amerika. Mereka
mengatakan, Amerika seharusnya menanggapi serangan itu dengan
menunjukkan persatuan, lepas dari siapa yang melakukannya.*
Post a Comment