Struktur Fremasonry dibuat berdasarkan sangat ke-hati-hatian maka di dalam organisasi freemason dibuat 33 tingkatan yang berbeda, struktur tersebut memungkinkan untuk memfasilitasi keanggotaan Goyim (Non Yahudi) pada skala rendah selama bertahun-tahun, sehingga mereka dapat berpartisipasi tanpa mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi, dengan gambaran atau ilusi yang mungkin mereka tahu atau akan diketahui nantinya.
Di dasar piramida freemason, adalah orang – yang kebanyakan masyarakat umum – mereka diberikan gambaran atau ilusi bahwa freemason adalah – ‘klub rahasia para pengusaha’ yang dirancang untuk membuat hidup menjadi mudah dengan adanya koneksi yang instan dengan orang-orang yang tepat dalam seluruh perjalanan hidupnya, serta bermacam-macam dan beragam pemberian jasa untuk ‘amal’.
Selanjutnya untuk jenjang yang lebih tinggi dalam piramida freemason, level para eksekutif top – apakah dia menjadi pimpinan perusahaan multi nasional, atau berada di kehakiman, atau di dalam sistem perbankan, atau di bidang jasa media, atau di dalam dunia hiburan, atau didalam angkatan bersenjata, atau di dalam pemerintahan nasional, atau didalam sistem pendidikan, atau berada didalam unit suatu gabungan perusahaan, atau bahkan sebagai salah satu dari kaum bangsawan – seluruh kegiatan freemason dalam tingkat ini menjadi kurang jelas bagi yang belum tahu.
Pada setiap tingkat utama didalam piramida, ada upacara pentahbisan dimana para anggota baru mason tersebut ditahbiskan dan disumpah untuk melakukan apa yang diperintahkan kepadanya dan tidak membocorkan rahasia yang dia ketahui – sampai mati. Ini artinya beberapa posisi top dalam piramida yang telah terpilih mempunyai posisi untuk menyaring perintah-perintah yang diberikan kepada level yang dibawahnya melalui para anggota pada beragam level didalam piramida sedemikian rupa sehingga mereka dan orang-orang yang berada didasar piramida – termasuk masyarakat umum – tidak menyadari keseluruhan dan dasar penetapan strategi, yang membentang melampaui masa hidup mereka sendiri dari kedua arah.Tindakan ini dikoordinasikan tanpa pernah mereka sadari apa yang telah ditambahkan dalam perintah tersebut
Ketika Yahudi Eropa menguasai umat Kristen Eropa (hingga saat ini), mereka mengizinkan bagi siapa yang masih mempunyai pengaruh, atau yang mempunyai posisi dapat mempengaruhi, untuk bergabung dengan klub freemason. – ‘Jika kamu tidak dapat mengalahkan kami, bergabunglah dengan kami. Atau ‘Mengapa harus repot dengan mencoba untuk mengalahkan kami ketika kamu dapat bergabung dengan kami?’ Atau, membujuk mereka bagi yang mempunyai keinginan atas prestise, ‘Apakah anda ingin menjadi orang yang berkuasa penuh?’ Atau, mencoba menarik hati bagi yang beragama, ‘Kami sedang melakukan pekerjaan arsitek – Tuhan – maka bergabunglah dengan kami. ‘ Dan kemudian, Kamilah si arsitek – Tuhan – maka bergabunglah dengan kami.’
Post a Comment