*** *** ***
Setiap hari terungkap fakta para penguasa kaum Muslim yang telah menipu umat, yang semakin lama semakin menjijikkan; setiap hari kaum Muslim menemukan bahwa para penguasa mereka selalu saja berada di dalam parit musuh-musuh umat, dan mereka tampak seperti tidak memiliki hubungan dekat dengan umat.
Setiap hari kaum Muslim semakin banyak yang sadar bahwa para penguasa mereka yang ditempatkan oleh kaum kafir penjajah di atas kepala mereka sangat berbelas kasih kepada musuh-musuh umat, sebaliknya mereka bersikap keras dan kejam terhadap umat, bahkan mereka tidak menjaga kekerabatan dengan umat dan tidak pula perjanjian.
Di antara mereka para penguasa antek yang bekerja untuk menipu umat dengan mengatakan bahwa “mereka memiliki akar Islam yang kuat, padahal mereka adalah sekuler sejati.” Di antara mereka adalah Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, di mana revolusi Suriah menelanjangi semua skandalnya. Sebab, ia menjelaskan dan menyatakan setia untuk bersama dengan rakyat Suriah, dan ia tidak akan membiarkan Hama baru, serta akan berjuang bersama dengan rakyat Suriah melawan rezim kriminal Bashar al-Assad. Sehingga dengan ocehannya itu rakyat Suriah pun menjadi senang dan tertipu, sebab ancaman dan janji-janjinya hanyalah pepesan kosong, di mana mereka mendengarnya hanya banyak gembar-gembor namun tidak pernah ada buktinya.
Setelah skandal Erdogan terhadap rakyat Suriah dan revolusi mereka, serta ketidakpeduliannya pada mereka, meskipun setiap harinya terjadi pembantaian yang dilakukan pada mereka, saya katakana justru ia saat ini mengumumkan skandal lain yang kejahatannya tidak kurang dari skandal sebelumnya, yaitu membeli perangkat elektronik untuk empat pesawat yang dilengkapi dengan sistem alarm dan pengawasan udara yang dikenal dengan AWACS (Airbone Wearning and Control System) dari entitas laknat Yahudi senilai 100 juta dolar!
Erdogan dengan membeli kesepakatan ini dari entitas laknat Yahudi, seolah-olah ia tengah menghadiahi sembilat rakyatnya yang terbunuh! Itulah yang membuat kepala kami pusing dengan komentar-komentar basinya tentang hubungan antara Turki dan negara Yahudi setelah serangan terhadap kapal Mavi Marmara, yang kadang-kadang ia mengatakan: “Hubungan negaranya dengan entitas Zionis “rusak”, sehingga tidak dapat diperbaiki kecuali entitas Yahudi berhenti dari mencegah kapal bantuan kapal untuk mencapai Jalur Gaza, serta mengakhiri pemblokadean yang diberlakukan atas Jalur Gaza.” Sementara pada saat yang lain ia mengatakan: “Agar hubungan kembali normal, Israel harus meminta maaf dan membayar kompensasi kepada para keluarga korban meninggal, serta mengakhiri blokade di Gaza.” Dan terkadang pada waktu yang lain pula ia mengatakan: “Apa yang dilakukan Israel itu adalah “kejahatan perang”, sehingga hubungan kami tidak akan kembali normal.” Hari ini ia ia membuktikan dengan bukti yang jelas bahwa ia adalah seorang yang sangat pembohong, karena ia mengadakan transaksi dengan Yahudi tanpa melaksanakan sedikitpun persyaratan yang dibuatnya!
Post a Comment