Surat kabar Kayhan menyebutkan perkataan pejabat di kemenlu bahwa pemerintah negrinya Iran membebani Al-Maliki tanggung jawab penuh atas keselamatan sang dosen anti-Islam, mencela itri Rasulullah dan para sahabat.
Harian tersebut mengungkapkan bahwa pemerintah Teheran menegaskan tekadnya untuk memberikan suaka kepada dosen tersebut saat mengajukan permintaan khusus.
Perlu dicatat bahwa Universitas Diyala Irak menyaksikan demonstrasi besar-besaran mahasiswa fakultas hukum yang marah atas pertanyaan yang melecehkan Islam dalam soal ujian mata kuliah hukum yang dibuat oleh asisten dekan fakultas manajemen, Abbas Hikmat Firman. Ujian dianulir dan kampus menskors dosen tersebut dari mengajar untuk meredakan para mahasiswa.[usamah/imo/www.globalmuslim.web.id]
Post a Comment